Jumat, 15 Desember 2017

Gadget Dan Perkembangan Anak



Di jaman serba modern ini, siapa sih yang tidak menggunakan gadget. Baik itu smartphone maupun tablet, baik di kota maupun di daerah. Jika seseorang tidak memiliki gadget rasanya ada yang kurang dalam kehidupan mereka. Bahkan anak kecil pun sudah pandai menggunakan gadget. Baik untuk berkomunikasi maupun untuk sekedar bermain game. Sekarang banyak hal dilakukan lewat gadget, mulai dari berbelanja sampai belajarpun menggunakan gadget.

Banyak kemudahan yang didapat dari sebuah gadget, namun terkadang hal itu membuat kita kurang bergerak dan tidak bersosialisasi. Banyak hal dilakukan dari dalam rumah dengan hanya memencet satu aplikasi atau tombol saja. Mempunyai gadget menjadi suatu keharusan dengan alasan memudahkan banyak urusan. Namun dengan semua kemudahan itu, ada banyak hal juga yang harus kita waspadai terutama penggunaan bagi anak-anak dibawah umur.

Seringkali kita bangga jika anak dapat menggunakan gadget tanpa memikirkan efek yang mungkin timbul sehingga mempengaruhi perkembangan anak itu sendiri. Semua usia pasti menyukai bahkan pasti asyik saat tengah menggunakan gadget, tanpa menyadari pengaruh negative yang mungkin timbul karena sering atau lamanya penggunaan. Kita sebagai orangtua wajib membatasi dan mengawasi penggunaan gadget pada anak. Di beberapa merk sudah terdapat aplikasi ataupun setelan untuk pengamanan penggunaan oleh anak. Orangtua dapat membuat batasan saat digunakan oleh sang anak. Sejalan dengan perkembangan jaman, maka orangtua pun harus dapat mengimbanginya. Sebuah gadget dapat membawa manfaat namun dapat membawa masalah juga, tergantung dari penggunanya. Banyak masalah timbul yang berawal dari penggunaan gadget ataupun media social. Di sanalah pentingnya peran orangtua untuk mengawasi anak saat menggunakannya.


Orang tua dapat menjelaskan aplikasi atau hal-hal yang boleh dilakukan saat menggunakan gadget. Jika anak masih kecil, orang tua dapat menggunakan gadget untuk sarana belajar anak. Misalnya dengan mengunduh aplikasi untuk belajar membaca, mennghitung bahkan untuk belajar mengaji pun bisa. Dengan begitu gadget membawa manfaat lebih baik daripada hanya sekedar untuk bermain game saja. Bagi anak yang mulai besar, pastinya sudah memiliki atau diberi gadget untuk memudahkan komunikasi dengan orangtua. Namun, sebagai orangtua tetap harus mengawasi penggunaannya. Dengan cara :

  1. Tidak mengijinkan adanya penggunaan password atau kunci pada layar
  2. Melarang clear chat atau hapus percakapan.
  3. Rutin mengecek aplikasi yang terdapat dalam gadgetnya.
  4. Mengawasi atau mengontrol pertemanan juga status-status anak di media social.

Dengan kita melakukan beberapa langkah pencegahan itu, diharapkan pengaruh negatif dari gadget dapat dikurangi ataupun dihindari. Perkembangan anak pun diharapkan sesuai dengan yang seharusnya tanpa mengurangi pengetahuan anak. Jika anak dibiasakan dan diterangkan alasan semua batasan dalam penggunaan juga akibat yang mungkin timbul karena kesalahan penggunaan, maka anak akan menerima dengan baik. Bukan melarang tapi memberi batasan untuk kebaikan anak juga, sehingga anak tidak merasa geraknya terbatasi hanya diberi arahan yang aman.

7 komentar:

  1. Betul mba, penggunaan gadget pada anak memang harus dibawah pengawasan orang tuanya.

    BalasHapus
  2. Iya bun, bener sebelum memberikan gadget pada anak. Anak perlu diedukasi dan diminta komitmennya dahulu mengenai gadget. Jika anaknya masih kecil, jadi perlu bersama kita ya main gadgetnya 😃

    BalasHapus
  3. Bener bun. Wajib memberikan edukasi dan membuat komitmen dengan anak sebelum memberikan gadget.

    BalasHapus
  4. Anak saya belum saya kasi HP. Mereka sering merengek pengen punya hp seperti teman-temannya, tapi saya bilang belum waktunya. Saya pinjemin punya saya saja itupun hanya pas weekend

    BalasHapus
  5. Setuju batasan dan arahan itu yang perlu..Sehingga anak tetap mendapatkan manfaat dari gadget dan meminimalkan dampak buruknya.

    BalasHapus
  6. nice sharing mbak, saya juga sedang berusaha mencgah anak kecanduan gadget

    BalasHapus
  7. Di satu sisi pinginnya anak gak gaptek, disisi lain bahayanya juga mengancam... terima kasih sharingnya mba, mengingatkan kembali...

    BalasHapus