Kamis, 04 Mei 2017

Saat Syukuran Menjadi Ajang Silahturahmi

Syukuran, kata yang pasti berhubungan dengan acara makan juga pengajian bagi umat muslim atau kebaktian bagi umat kristiani dan kegiatan lainnya yang mungkin Emak belum ketahui jika dilakukan oleh umat beragama lainnya. Bagi Emak yang beragama Islam tentukan banyak hal yang harus diperhatikan untuk mengadakan acara syukuran. Mulai dari jenis syukuran itu sendiri juga adat atau kebiasaan dari masyarakat sekitar.

Banyak hal yang harus diurusi saat akan mengadakan syukuran, contohnya Emak akan mengadakan syukuran atas kelahiran putra atau putrinya. Selain mempersiapkan tempat, menu makanan, undangan tetangga dan saudara juga kelompok pengajian. Kelompok pengajian yang diundang pun berbeda tergantung kebiasaan dari daerah atau tempat Emak tinggal. Misalnya di Bandung, yang diundang adalah kelompok ibu-ibu pengajian dari majelis taklim namun berbeda dengan kebiasaan di Cilegon. Di Cilegon, Banten yang diundang untuk pengajian adalah bapak-bapak dari majelis taklim sekitar.

Dengan banyaknya persiapan, tentulah Emak tidak mungkin melakukan semuanya sendiri. Banyak hal yang perlu ditangani oleh beberapa orang selain Emak, misalnya dengan bantuan saudara dan tetangga. Hal ini pula yang tanpa Emak sadari bahwa melalui syukuran, silahturahmi dengan saudara ataupun tetangga terjalin kembali. Jika biasanya Emak bertemu saudara terutama saudara jauh hanya pada saat lebaran atau idul fitri saja, maka momen syukuran ini dapat dimanfaatkan. Emak dapat dengan mudah bertemu juga berbincang-bincang dengan saudara ataupun tetangga yang jika hari-hari biasa mungkin sibuk dengan urusannya masing-masing.

Melalui syukuran, tanpa Emak sadari tali silahturahmi yang sempat terputus karena jarak dan waktu akhirnya dapat terjalin kembali. Walau di jaman yang serba canggih dan praktis, silahturahmi tetap harus terjalin bukan sekedar lewat facebook ataupun sms. Dengan berkumpul pada acara syukuran, silahturahmi lebih terasa. Sambil berbincang dan bercanda seusai mempersiapkan syukuran, rasa persaudaraan itu kembali timbul. Usai syukuran, berharap silahturahmi tetap terjalin hingga ke anak cucu nantinya.

Rabu, 03 Mei 2017

Ajari Anak Menabung



Menabung bagi seorang Emak pastilah sudah biasa dilakukan. Baik untuk tujuan jangka pendek seperti untuk arisan ataupun jangka panjang seperti persiapan biaya pendidikan anak. Tanpa harus diperintah pun Emak pastilah dengan sukarela menabung dengan menyisihkan sedikit dari uang belanja sehari-hari, namun berbeda hal nya jika yang melakukan adalah si kecil atau anak-anak. Anak-anak memerlukan sedikit motivasi atau dorongan dari Emak agar mau belajar menabung dimulai dengan jumlah yang sedikit, yaitu menyisihkan uang jajannya.
Mulailah dengan kegiatan menabung di sekolah atau menggunakan celengan yang unik dan beragam gambarnya, anak-anak pasti sangat suka. Dengan menggunakan celengan yang unik atau yang memiliki gambar-gambar kesukaan mereka, tentulah lebih memberi semangat dalam menabung. Terutama jika anak mempunyai tujuan akhir dari menabung seperti membeli mainan atau piknik. Dengan rutin menyisihkan uang jajan, anak lebih terbiasa untuk menabung setiap hari . Apalagi kalau Emak terus memberi arahan atau penjelasan mengenai pentingnya menabung dan apa saja  manfaatnya.
Selain menabung di rumah atau di sekolah, Emak pun dapat mengajak si kecil menabung di Bank. Sekarang banyak Bank yang menyediakan fasilitas bagi anak-anak, seperti design buju tabungan dan kartu ATM yang menarik. Sengaja design dibuat khusus dengan berbagai macam pilihan gambar yang disukai anak-anak, dengan tujuan anak lebih rajin menabung dan setorannya pun dibuat terjangkau dalam ukuran uang saku anak-anak.
Dengan semua kemudahan yang bisa Emak dapatkan saat ini, tentukan mengajari anak menabung tidak akan sulit lagi. Mari Emak ajari anak menabung sejak dini, agar  anak belajar hemat dan membiasakan untuk tidak manja dengan semua keinginanya.