Minggu, 14 Februari 2021

Saat Seorang Emak Bermimpi

 

Bermimpi tak selalu dilakukan oleh kalangan anak muda saja, karena seorang emak atau ibu rumah tangga pun boleh memilikinya. Sebuah mimpi menjadi penyemangat juga pendorong agar kita dapat melakukan banyak hal. Hal itu terjadi dan dialami pula oleh saya pribadi. Meskipun telah menjadi seorang ibu dari tiga orang putra, tak lantas menghilangkan keinginan emak bermimpi . Karena melalui sebuah mimpi, saya menjadi mempunyai tujuan atas semua yang tengah dan akan dilakukan.

Menjadi seorang ibu adalah hal ilmiah dan natural dialami oleh semua wanita, meskipun ada yang kurang beruntung. Namun, seringkali kesibukan seorang ibu rumah tangga membuat lupa akan mimpi yang pernah dirajut. Semua terkubur tanpa disadari karena banyak hal yang tak disadari. Berkat teknologi informasi serta komunikasi yang semakin canggih, mimpi itu justru kembali karena melihat postingan orang lain. Serasa mendapat angin segar juga penyemangat hingga akhirnya mimpi itu kembali dirajut.

Emak bermimpi mungkin terasa aneh atau tak terbayangkan, karena umumnya berputar dikehidupan rumah serta anak-anak. Namun kali ini saya memiliki mimpi sendiri juga untuk masa depan keluarga terutama anak-anak. Sebuah mimpi yang hingga saat ini masih terus saya susun sedikit demi sedikit. Mimpi yang tak muluk-muluk, apalagi kondisi pandemi seperti sekarang ini. Mau tak mau mimpi emak pun harus disesuaikan.


1.      Menyelesaikan proyek menulis buku solo.

Sejak masih dibangku sekolah saya memng gemar menulis atau membuat cerita, berawal dari kebiasan menulis di buku Diary yang pada saat itu sedang tren. Akhirnya berkhayal dan menumpahkannya pada sebuah cerita fiksi dan sempat dimuat di majalah bobo kala itu.

Setelah berkuliah hingga menikah, hobi itu terlupakan karena berbagai kesibukan terutama saat duo kriwil tengah aktif-aktifnya. Hingga akhirnya pada tahun 2106 datang tawaran dari keponakan untuk membuat sebuah naskah buku tes disalah satu penerbit mayor. Sejak saat itu, hobi serta impian untuk kembali menulis dan menerbitkan buku solo pun mulai kembali diperjuangkan. Mulai mengikuti komunitas menulis hingga akhirnya kini telah memiliki beberapa antologi fiksi serta buku ajar di salah satu penerbit di Bandung.

Hobi itu pun menular pada duo kriwil yang berhasil memiliki antologinya sendiri saat mereka di TK. Emak bermimpi pun masih hingga kini, naskah solo masih dalam perjuangan untuk diselesaikan, meskipun tak secepat keinginan. Karena banyak selingan yang lebih menggoda yaitu pesanan artikel. Semoga tahun 2021 ini naskah buku solo itu dapat selesai dan diterbitkan.


2.      Mengunjungi keponakan di negara lain.

Karena pandemi yang melanda dunia sejak tahun lalu, mau tak mau untuk berpergian harus dibatasi. Jangankan ke luar negeri untuk menengok keponakan yang baru lahiran, ke kota lain saja cukup sulit. Karena nyatanya penyebaran Covid belum berkurang juga. Dan rasanya ingin cepat berlalu pandemi ini, agar dapat mengunjungi keponakan serta cucu yang baru lahir di Singapore dan Perancis.

Jangan berpikir saya sudah tua, belum terlalu tua ko, hehehe. Panggilan untuk semua cucu adalah “Yangti” alias eyang putri, keren dikitlah biar ga terlalu keliatan tua. Hahahaha


3.      Mengajak anak-anak berwisata.

Berwisata sekaligus mengunjungi kota yang pernah kami tinggalin selama beberapa tahun yaitu Cilegon. Kota yang memiliki banyak kenangan manis bagi kami sekeluarga. Ditambah dengan wisata pantai yang hampir setiap minggu kami datangi untuk sekedar melepas kepenatan. Hingga sekarang saya juga duo kriwil masih harus bersabar untuk kembali ke kota baja tersebut.


4.      Merenovasi rumah.

Rumah yang kini kami tinggali masih dalam kondisi asli sejak dibeli dari pemilik awalnya. Kini anak-anak mulai beranjak besar dan membutuhkan ruang yang lebih untuk mereka beraktivitas. Namun, karena pandemi yang melanda serta pekerjaan suami terkena imbasnya juga, mau tak mau mimpi itu harus ditunda. Dapat bertahan hidup untuk sekarang ini sudah terbilang Alhamdulillah. Semoga pandemi segera berakhir dan segera merenovasi rumah sedikit demi sedikit.

Itulah  beberapa harapan saat emak bermimpi dalam keseharian mengurus keluarga serta hobi lainnya. Semoga mimpi emak kali ini dapat terwujud satu persatu, tak perlu muluk-muluk saat kondisi seperti sekarang. Itu pun sudah sangat membahagiakan, eaaa. Bagaimana dengan mimpimu? Sudah mulai merajut atau justru mulai terwujud? Alhamdulillah.

Tulisan ini diikutsertakan dalam 30 days writting challenge sahabat hosting. 

7 komentar:

  1. MasyaAllah, mimpi yang keren banget. Menginspirasi sekali. Apalagi si kecil yang udah punya buku antologi. MasyaAllah luar biasa banget. Tetap semangat meraih mimpi.

    BalasHapus
  2. Bermimpi adalah hak semua manusia tanpa melihat gender dan usia.
    Jadi selama kita masih punya mimpi berarti kita masih punya harapan dan perjuangan untuk mewujudkannya.

    BalasHapus
  3. Semoga mimpi-mimpinya diijabah Allah SWT, Aamiin. Terus bersabar, berdoa dan berusaha, Insya Allah terkabul.
    Tetap semangat dan selalu sehat bersama keluarga ya Mbak

    BalasHapus
  4. Saya juga masih bermimpi, karena mimpi membuat hidup lebih bergairah, lebih bersemangat, di usia berapapun kalau menurut saya bermimpi itu wajib agar hidup memiliki tujuan dan kita fokus kesana. Semoga semua mimpi bunda, di ijabah oleh Allah SWT, terus bermimpi dan terus bersemangat meraihnya.

    BalasHapus
  5. Aku juga cita-cita ingin merenovasi rumah nih Mbak...
    Malah pengennya rumah dibelah dua. Sebelah untuk tempat tinggal, sebelahnya lagi disewakan...

    BalasHapus
  6. Setiap orang memiliki mimpinya masing-masing. Emak-emak pun begitu. Mimpi yang keren, Mak. Semoga segera diijabah ya, Mak...

    BalasHapus
  7. Aku pun masih ada banyak mimpi yang belum kesampaian mba. Semoga kita dikasih sehat dan umur panjang utk mewujudkannya ya. Aminn

    BalasHapus